Label


ShoutMix chat widget

Komentar Terbaru

Senin, 24 Mei 2010

Pesan-pesanku Jika Aku Mati

Bismillahir rahmanir rahiem,

Keluargaku yang kusayangi,

Aku tidak tahu kapan Sang Pemilik jiwaku ini memanggilku.
Namun demikian rasa khawatirku untuk tidak meninggalkan kesusahan dan keburukan sepeninggalku, telah mendorongku untuk berwasiat kepadamu sekalian.

Hendaklah kamu sekalian tidak bersedih hati dengan apa saja yang luput darimu dan tidak pula meratapi apa2 yang telah ditakdirkan Allah (swt) agar menjadi bagian dari kisah kehidupan di dunia ini. Kematianku tidaklah berbeda dengan kematian manusia lainnya. Yang demikian adalah karena setiap yang bernyawa pasti akan mati. [1]
Ketahuilah bahwa sesungguhnya aku tidak dapat memberi jaminan hidup atas hidupku sendiri sebagaimana aku tidak dapat memastikan apa yang dapat kita lakukan esok hari dari rencana2 kita. Yang demikian adalah karena kita adalah hamba2 Allah yang tidak memiliki sedikitpun kekuasaan dan kemampuan kecuali sekedar apa yang diberikan-Nya yang sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.

Jika aku mati, hendaknya kamu sekalian tidak panik. Kematian adalah perkara biasa yang orang lain juga menghadapinya. Uruslah jenazahku dengan kemampuan terbaik kalian. Jika aku sempat mandi sebelum aku mati, maka hendaklah tidak seorangpun yang mengulanginya. Kewajiban kalian adalah menutupi bagian2-ku yang masih terbuka dengan kain (kafan). Jika tidak, maka mandikan dan bersihkanlah bagian2 yang penting sebelum kalian mengkafaniku sehingga aku layak untuk menghadap Allah (swt).

Jika hanya seorang dari kalian yang ada di sisiku pada saat kematianku, hendaklah kamu memberitahu tetangga terdekat yang sekiranya mereka dapat membantu menguruskan jenazahku atau mereka memberitahu orang lain yang layak untuk memandikan dan mengkafankan jenazahku. Untuk hal ini, hendaklah mereka termasuk orang2 yang amanah yang dapat menjaga aurat dan aibku dengan baik.

Di bumi mana aku mati, maka tempat yang paling layak dan paling baik bagi jenazahku adalah tanah perkuburan yang terdekat dengan tempat kematianku. Yang demikian lebih aku sukai agar tempatku termasuk hal2 yang akan dapat memberi kesaksian tentang apa yang telah aku kerjakan buat agama ini. Oleh karena itu, janganlah se-kali2 kalian mencoba mengangkut atau membawa jenazahku lebih jauh dari tempat itu.

Dan jangan biarkan jenazahku menunggu. Jangan pula seorang dari kalian, orangtua, sanak famili, sahabat, handai tolan dan kawan2 baikku dijadikan alasan untuk menunda jenazahku masuk liang lahat. Selain perkara ini tidak membebani mereka yang mengurus jenazahku, hal itu juga lebih baik bagi mereka yang datang kemudian.

Jika yang datang kemudian adalah dari golongan orang2 yang sholeh, maka sudah tentu mereka akan tahu cara menolongku dengan pertolongan ghaib. Sebaliknya, jika yang datang kemudian adalah orang2 yang belum sempurna agamanya, maka hal itu tidak akan menambah kesalahan dan dosa mereka. [2]

Tahanlah lisan kalian dalam mengekspresikan rasa bela sungkawa atau duka cita kalian. Meskipun aku rela kamu mencurahkan air matamu, tetapi janganlah se-kali2 kamu meratap atau mengeluarkan kata2 kesedihan. Yang demikian adalah karena selain hal itu akan menyusahkanku di kubur, hal itu juga akan menjadi dosa bagimu.
Berserah dirilah kepada Allah (swt) tidak saja dalam urusan rezekimu, tetapi juga dalam semua aspek kehidupanmu. Yakinlah dengan keyakinan yang bulat bahwa Allah (swt) maha cermat dalam mengurus semua makhluk-Nya. Dia mustahil ceroboh sebagaimana Dia mustahil berbuat zhalim kepada ciptaan-Nya sendiri. Karena itu, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat [4].

Tidak ada warisan terbaik yang dapat aku tinggalkan kepada kalian selain aku telah berusaha dengan segala daya agar kalian terbiasa berada di jalan Allah. Dan meskipun aku seringkali gagal dalam memberi kalian warisan akhlak yang agung sebagaimana akhlak Rasulullah (saw), tetapi paling tidak kalian telah mengetahui bagaimana cara menghadirkannya jika kalian mau. Dan sekiranya ada benda2 yang aku tinggalkan pada kalian, maka orang terbaik diantara kalian adalah dia yang paling tidak memerlukannya.

Keluarga-ku, jika kelak kalian merindukanku, maka pasti dan pasti kalian akan menjumpaiku di akhirat hanya jika Allah (swt) ridho kepada kalian. Yang demikian adalah jika aku tercampak ke dalam neraka, maka sebagai ahli surga kalian dapat dengan mudah menziarahiku [5]. Sebaliknya, jika dengan rahmat-Nya, Allah (swt) memasukkanku sebagai salah seorang ahli surga, maka sesungguhnya tiada halangan apapun antara sesama ahli surga untuk saling menziarahinya.

Dan jika datang kepadamu orang2 agar kalian mengikuti cara hidup lain selain yang telah diajarkan oleh Rasulullah (saw), maka kuatkanlah keyakinan kalian dan gigitlah erat2 agama (Islam) ini dengan gerahammu dan katakan dengan tegas dan tekad yang bulat, "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia dari golongan orang musyrik." [6]

La ilaha illallah Muhammadur rasulullah. Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar wa la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil azhim. Subhanallah.

Catatan kaki:

[1] Tiap2 yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs al Ankabut 29:57)
[2] Termasuk di dalamnya adalah dengan melakukan sholatul ghaib dan membicarakan kebaikan2 mayyit.
[3] Termasuk di dalamnya adalah orang2 yang lemah batin saat melihat mayyit sehingga melakukan hal2 yang tidak syar'i seumpama meratap dlsb.
[4] Hai orang2 yang beriman, mintalah pertolongan (Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar. (Qs al Baqarah 2:153)
Dan mintalah pertolongan (Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang2 yang khusyuk. (Qs al Baqarah 2:45)
[5] Dan penghuni2 surga berseru kepada penghuni2 neraka (dengan menziarahi mereka sambil mengatakan), "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab, "Betul." (Qs al A'raf 7:44)
[6] Dan mereka berkata, "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk." Katakanlah, "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik." (Qs al Baqarah 2:135)

Sumber tulisan oleh : Subhan ibn Abdullah
(Mohon maaf dari Penjaga Kebun Hikmah atas adanya sedikit perubahan dari tulisan aslinya)

Sumber :kebunhikmah.com

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut

“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).

Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu’ah, 62:8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)


Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.


Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!


Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Amin !

Sumber : kebunhikmah.com

Macam-macam Kontraksi Otot

Kontraksi Isometric
Kontraksi isometric (iso berarti tetap, metric berarti jarak) adalah kontraksi dimana otot-otot tidak memanjang atau memendek sehingga tidak tampak suatu gerakan yang nyata tetapi didalam otot ada tegangan dan semua tenaga yang dikeluarkan dalam otot akan diubah menjadi panas. Kontraksi demikian disebut juga kontraksi statis (static contraction). Contoh gerakan isometric, misalnya latihan mendorong tembok seolah hendak merobohkannya.

Kontraksi Isotonic
Kontraksi isotonic adalah tipe kontraksi yang disebabkan memanjang atau memendeknya otot-otot. Dalam kontraksi ini tampak terjadi suatu gerakan dalam anggota-anggota tubuh. Tipe kontraksi ini disebut juga dengan dynamic contraction. Contohnya saat latihan menggunakan barbell.

Kontraksi Isokonetik
Kontraksi isokinetik juga bersifat konsentrik, artinya saat berkontraksi otot memendek. Tetapi tyegangan yang timbul karena memendeknya otot dengan kecepatan (kinetic) yang tetap adalah maksimal pada semua sudut persendian. Kontraksi isokinetik ini banyak ditemui pada beberapa cabang olahraga, misalnya gerakan lengan pada renang gaya bebas.

Kontraksi Eksentrik
Kontraksi eksentrik biasanya terjadi pemendekan atau panjang otot tetap. Akan tetapi adakalanya ada perpanjangan otot pada waktu kontraksi
Senin, 15 Maret 2010

Makna Blogging Bagi Saya

Yang dinamakan blogging menurut sayaadalah kegiatan seseorang menulis (posting ) sesuatu di blognya. Dan orang yang melakukan itu disebut blogger, seorang bloggerbiasa mengisi blognyadengan tulisan-tulisan yang disukainya, baik itu tulisannya sendiri maupun tulisan orang lain yang dimasukkan kedalam blognya. Blogger bisa siapa saja, mulai dari jurnalis, pedagang, mahasiswa, petani, karyawan, hingga presiden. Dengan ngeblogmereka menuliskanapa yang mereka pikirkan maupun yang mereka suka.

Jadi,apa makna dari kegiatan ngeblog? Seperti yang sudah saya tulis di atas, dengan ngeblog kita bisa menuliskan apa yang kita pikirkankedalam blog, dengan tujuan yang berbeda-beda tentunya. Ada yang ngeblog dengan tujuan untuk membantu orang lain yang membutuhkan informasi maupun referensi, adapula yang ngeblog debgan tujuanmencari popularitas, atau mungkin malah menggunakan blog untuk menjual produk yang dipasarkannya.
Minggu, 17 Mei 2009

First Entry

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS Alnahl [16]: 18).

Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.

Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.''

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS Aldhuha [93]: 11).

Sumber : kebunhikmah.com